Penulis:
Ana Nadhya Abrar
Penerbit:
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta
Tahun
Terbit: 1997
Pak Atmaksumah (Atmakusumah
Astraatmadja), sebelum menjadi Ketua Dewan Pers, pernah berjumpa
dengan diriku di Hotel Mutiara, Yogyakarta. Waktu itu dia menjadi
pembicara dalam sebuah seminar tentang pers Indonesia, sedangkan
diriku hanya pendengar yang baik saja. Namun, entah mengapa, setelah
mengenal diriku, dia mendatangiku dan memberikan apresiasi tentang
buku ini.
Tentu saja aku senang. Aku pun
berterima kasih kepada Pak Atmakusumah. Namun, Anda jangan lantas
berpendapat bahwa buku ini bagus. Bisa jadi Pak Atmakusumah hanya
ingin menyenang-nyenangkan diriku saja. Bisa jadi pula dia menjadikan
apresiasi itu sebagai pintu masuk untuk berinteraksi lebih luas lagi
dengan pemerhati pers di Yogyakarta. Itulah sebabnya Anda perlu
mengkonfirmasikan pendapat Pak Atmakusumah di atas dengan isi buku
ini.
Buku yang kupersembahkan buat
Prof. Koesnadi Hardjasoemnatri, S.H., M.L. ini terdiri atas empat
bagian, yakni, Bagian I Mengungkap Rahasia Berita, Bagian
II Memahami Dunia Wartawan, Bagian III Menelusuri Kondisi
Khalayak, dan Bagian IV Memantau Perkembangan Media.Dari
sini diharapkan muncul inspirasi untuk membangun jurnalisme yang
ideal. Dari sini pula, seperti tertulis dalam pengantar buku ini,
“diharapkan bisa disusun langkah-langkah untuk memperoleh kembali
kekuatan jurnalisme di Indonesia. Kekuatan jurnalisme itu sendiri
bisa dilihat dari dampak berita pada diri khalayak.”***
Rejodani, 30 April 2014
0 komentar:
Posting Komentar