usaha mendekatkan jurnalisme kepada masyarakat

Rabu, 16 April 2014


Minat anak-anak Indonesia untuk mempelajari robotika kini semakin tumbuh. Hampir setiap tahun ada saja di antara mereka yang sukses menjuarai olimpiade robotik, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Keberhasilan ini patut diapresiasi karena materi robotik kini telah menjadi salah satu kegiatan ekstrakulikuler di banyak sekolah.

Salah satu sekolah dasar yang kerap menjuarai olimpiade robotik adalah Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya.

Terakhir, anak-anak dari sekolah ini menjadi juara umum pada ajang International Islamic School Robotic Olympiade (IISRO) 2013 di Bandung. Dari 22 anak didik yang ikut perlombaan, 11 siswa di antara mereka sukses menyabet medali dengan perincian 3 medali emas, 5 perunggu, dan 3 perak. Medali emas diraih Emirtry Rahmad S, Arya Krisna, dan Ahmad Rafi di kategori Robot Transporter. Adapula Ichdan Rasyid, M. Fauzan, dan Nabil Hadjoe di kategori Rescue. Sementara Ichdan Rasyid dan M. Fauzan di kategori Low Cost.

Menurut penanggungjawab ekstrakulikuler robotika Endik Setiawan, dari 10 kategori yang dilombakan, para siswa SDM 4 Surabaya berjaya di empat kategori antara alain transporter atau pengangkut beban, rescue atau robot penyelamat, dan kategori pengendali mikro.

Dari 22 siswa itu ada yang meraih gelar ganda, Emirtry Rahmad meraih tiga medali yakni 1 emas kategori Transporter dan 2 medali perunggu di kategori Mikrokontroler dan Rescue,” ungkap Endik.

Robot Transporter yang diciptakan Emirtry, Arya, dan Rafi dinilai para juri sebagai robot modern dengan kecanggihan yang mampu mengangkat beban. Kepala Sekolah SDM 4 Surabaya M. Sholihin mengatakan, sekolah akan terus mengikutsertakan para siswa pada lomba-lomba robotika yang lain, terutama di tingkat internasional.

Kegiatan ekstrakulikuler robotika diberikan kepada para siswa yang duduk di kelas tiga sampai lima. Antusias para siswa sangat tinggi sehingga mereka saling berlomba satu sama lain,” ungkap Sholihin, kepada KORAN SINDO, Jumat (4/4).

Menurut dia, robotika salah satu kemajuan teknologi elektronik yang juga memiliki peran penting dalam membantu berbagai macam pekerjaan manusia. Para ilmuwan yakin bahwa robot dapat membantu aktivitas manusia selama 24 jam tanpa lelah. Karena itu, SDM 4 Surabaya tidak ingin ketinggalan untuk ikut serta dalam mengikuti dinamika teknologi robotika.

SDM 4 Surabaya salah satu pionir sebagai lembaga pendidikan dasar yang mengajarkan anak didiknya mengenal robotik. Pada dua dekade yang lalu, materi pembelajaran robotika masih terbatas diajarkan di kampus-kampus yang memiliki jurusan teknik informatika dan komputer. Sementara untuk sekolah dasar hampir belum ada.

Berkat kerja sama dengan mara mahasiswa dari ITS, para anak didik mau mempelajari robotik. Kini bahkan banyak sekolah dasar yang mulai mengikuti dengan membuka kelas ekstrakulikuler robotik,” ungkap pria lulusan Magister Manajemen Pendidikan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tersebut.

Pembelajaran robotik kepada anak-anak sekolah dasar tidak hanya diajarkan sebagai bagian dari kegiatan ekstrakulikuler di sekolah. Di luar sekolah formal pun kini mulai bermunculan seperti Bandung Robotic School (BRS). Sejak dua tahun yang lalu BRS didirikan atas upaya Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Bandung untuk menampung minat para siswa di bidang robotik.

Menurut salah satu mentor BRS Saharuddin, meski baru dua tahun berdiri, hingga kini telah ada lebih dari seratus siswa yang mengikuti program pembelajaran robot di BRS. Di antara para siswa yang ikut beragam mulai anak usia dini, SD, SMP, hingga SMA.

Program belajar robotik di BRS dibagi dalam tiga kategori meliputi kelas ekstrakulikuler, reguler, dan privat. Untuk kelas eks-school hingga kini lembaga ini telah bekerja sama dengan lima sekolah swasta dan menyediakan tentor yang ahli di bidang robotik. Sementara kelas reguler, kegiatan belajar robotik dilakukan di kantor BRS.

Yang unik ialah tidak sedikit para siswa yang minta diajari pembuatan robotik dengan program privat. Jadi, tentor yang akan mengunjungi siswa dan belajar di rumah,” kata Saharuddin kepada KORAN SINDO.

Minat belajar para siswa terhadap teknologi robot patut diapresiasi. Negeri ini membutuhkan para generasi yang melek teknologi sehingga mampu memajukan bangsa.
*nafi’ muthohirin
Demikianlah isi sebuah berita yang disiarkan Koran Sindo, Minggu 6 April 2014. Berita yang termuat di halam 4 itu menunjukkan bahwa murid-murid Sekolah Dasar (SD) di Surabaya, terutama SD Muhammadiyah 4 Pucang, sudah bisa membuat robot. Keterampilan tersebut sudah diakui secara nasional. Sebab, robot hasil karya mereka memperoleh anugerah juara umum pada ajang International Islamic School Robotic Olympiade (IISRO) 2013 di Bandung.
Tentu saja ini berita baik. Kalau berita baik tentang murid-murid SD seperti ini sering ke dalam pikiran kita, yang akan keluar juga kesan yang baik tentang mereka. Kesan yang baik ini penting buat mereka. Paling tidak, untuk membuat mereka bersemangat untuk mengembangkan diri mereka.
Dalam konteks ini, Nafi’ Muthohirin seolah-olah paham bahwa memasukkan ide-ide bagus ke dalam otak akan melahirkan sikap dan perilaku yang bagus pula. Nafi’ Muthohirin seolah-olah mengamalkan perintah Tuhan agar manusia memasukkan hal-hal yang positif ke dalam otaknya, sehingga output-nya pun bagus. Selamat buat Nafi’ Muthohirin.***

Rejodani, 14 April 2014

0 komentar:

Posting Komentar

Ana Nadhya Abrar


Namaku Abrar. Konon, aku lahir di Bukittinggi pada 20 Februari 1959. Maka,
pada saat tulisan ini kubuat, aku sudah berumur 55 tahun lebih. Dalam
usia sekian, aku tidak bisa menjawab pertanyaanku sendiri. Apakah aku
sudah menjadi intelektual di bidang jurnalisme? Namun, aku teringat
indikator intelektualitas yang pernah disampaikan Ashadi Siregar
dalam majalah Balairung, No.3-4, 1987, hal. 10, yakni
memiliki: (i) kesadaran eksistensial tentang diri, (ii) kesadaran
eksistensial tentang profesi, dan (iii) orientasi kemasyarakatan.



Museum Orang Pinggiran

Museum ini menyimpan barang-barang yang pernah dipakai orang pinggiran, karya orang
pinggiran, koleksi orang pinggiran, kisah tentang orang pinggiran, dan ide-ide
orang pinggiran. Melalui museum ini saya ingin mengapresiasi orang-orang
pinggiran dan orang-orang yang terpinggirkan
Diberdayakan oleh Blogger.