Penulis:
Ana Nadhya Abrar
Penerbit:
Emerson, Yogyakarta
Tahun Terbit: 2010
144
halaman + xiv
Penulis biografi (Biograf) mirip
dengan wartawan: mengumpulkan fakta dan menuliskannya menjadi kabar atau kisah.
Namun, biograf juga berbeda dengan wartawan. Wartawan bekerja pada media pers
untuk kepentingan medianya dan masyarakat. Sedangkan biograf bekerja di bawah
tokoh yang ditulisnya untuk kepentingan tokoh bersangkutan dan masyarakat.
Sama dengan sejarawan, biograf
bertumpu pada bukti-bukti yang efektif. Bertolak dari bukti itulah biograf
memahami dan menjelaskan kenyataan yang ada. Kendati begitu, biograf bukan
sejarawan. Biograf hanya mengetengahkan fakta tentang perjalanan hidup dan
pergumulan nasib seseorang yang dianggapnya penting, menarik, dan dramatik.
Dengan begitu, kata Arif Zulkifli dalam buku Tjokroaminoto: Guru Para Pendiri Bangsa, yang muncul adalah pesona
sejarah.
Untuk menjadi seorang biograf dengan kualifikasi di atas, agaknya buku ini bisa menolong Anda. Artinya, buku ini bisa Anda pakai sebagai rujukan untuk menulis biografi menggunakan teknis jurnalisme. Sebab, isinya memang dirancang untuk itu. Lihatlah, Bab I Pendahuluan. Ia berkisah tentang hakekat buku ini, yakni membentuk pengetahuan prosedural. Pengetahuan ini, kata Graves dkk. (1998), merupakan pengetahuan tentang bagaimana. Dalam konteks ini, pengetahuan ini meyakinkan pemiliknya bisa menulis biografi.
Bab II menjelaskan makna biografi. Bab
III membicarakan fungsi biografi. Bab IV mendiskusikan unsur kejutan dalam
biografi. Bab V memaparkan muatan isi biografi. Bab VI mendiskusikan proses
penulisan biografi. Terakhir, Bab VII Penutup
menjelaskan latihan yang harus dilakukan sebelum menulis biografi, yaitu
menulis profil pribadi. Sebab biografi, dari satu sisi, merupakan perluasan
profil pribadi. Kalau Anda sudah terbiasa menulis profil pribadi seorang tokoh,
insha Allah, Anda tidak akan mengalami kesulitan yang berarti dalam menulis
biografi.
Lebih dari itu, di dalam buku ini
terdapat banyak tanya jawab untuk meyakinkan Anda tentang pemahaman sebuah
teknik. Sebuah contoh:
Bagaimana saya harus memulai menulis perjalanan hidup tokoh biografi?
Anda harus membayangkan penulisan
biografi sebagai penulisan fakta kreatif. Fakta tentang perjalanan hidup
tokohnya yang penting dan menarik Anda narasikan menggunakan gaya bahasa
sastra.
Apakah ini berarti saya boleh mengurangi dan menambahi fakta perjalanan hidup tokohnya?
Anda tidak boleh mencampurkan fakta
tentang perjalanan hidup tokoh dengan pendapat pribadi Anda. Anda harus
mengisahkan perjalanan hidup tokoh apa adanya. Tetapi, Anda bisa memilih fakta
yang menurut Anda penting dan menarik. Anda boleh juga memasukkan ceceran
berita tentang tokoh itu.
Rejodani,
30 Mei 2014
0 komentar:
Posting Komentar