Jurnalisme
menghasilkan berita. Berita harus disiarkan melalui media, baik media
penyiaran, media interaktif, media sosial, maupun media pers. Maka
dari itu, hasil jurnalisme tidak akan pernah sampai kepada khalayak
tanpa disiarkan salah satu media tersebut.
Menilik
media pers, sesungguhnya ia menempati empat posisi (Lihat:
Analisis Pers: Teori dan Praktik karya Ana
Nadhya Abrar terbitan Cahaya Atma Pustaka tahun 2011).
Pertama,
sebagai media komunikasi. Dalam hal ini, media pers bertujuan untuk
menyeimbangkan informasi. Ia tidak berpihak.
Kedua,
sebagai lembaga sosial. Dalam posisi ini, media pers bertujuan
mencerdaskan khalayak, membela yang tertindas, mengingatkan yang
berkuasa, dan mengembangkan opini publik. Ia mengutamakan kepentingan
khalayak.
Ketiga,
sebagai berita. Dalam kaitan ini, media pers bertujuan untuk
menghilangkan kecemasan informasi (information anxiety). Ia
harus melayani hak mengetahui dan hak menyatakan pendapat yang
dimiliki khalayak.
Keempat,
sebagai lembaga ekonomi. Pada posisi ini, media pers bertujuan
menjadikan dirinya sebagai industri yang menghasilkan uang
sebanyak-banyaknya. Untuk itu, ia harus melayani keinginan khalayak.
Bertolak
dari sini, kita tentu mengerti bahwa berita yang dihasilkan
jurnalisme disiarkan oleh media pers sesuai dengan tujuan media pers
bersangkutan. Kalau sebuah media pers, pada satu saat, bertujuan
mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, berita yang disiarkannya akan
menjadi komoditas saja. Kalau sebuah media pers, pada satu ketika,
bertujuan ingin mencerdaskan khalayak, berita yang disiarkannya akan
mendidik. Dengan kata lain, tujuan media pers yang menyiarkan berita
sangat mempengaruhi keberadaan jurnalisme.
Sampai
di sini, tentu timbul pertanyaan, apakah jurnalisme tidak punya
tujuan sendiri? Jawabannya tegas, punya.
Apa tujuannya? Melayani dan
mengungkapkan kebenaran. Ini sesuai dengan semangat jurnalisme (Baca:
Spirit Jurnalisme).
Lalu, mungkinkah tujuan
jurnalisme ini tercapai dalam setiap berita yang disiarkan media
pers?Jawabannya
tergantung dari media pers yang menyiarkan hasil jurnalisme. Kalau
wartawan mematuhi semua kaidah hukum dan moral profesi wartawan,
tentu tujuan jurnalisme tercapai. Kalau media pers mengapresiasi
tujuan jurnalisme ini, tentu berita yang disiarkannya akan
mengungkapkan kebenaran. Maka dari itu, tercapai tidaknya tujuan
jurnalisme sangat ditentukan oleh wartawan yang mempraktikan
jurnalisme dan media pers yang menyiarkan hasil jurnalisme
tersebut.***
Rejodani,
29 April 2014
0 komentar:
Posting Komentar