Sebagaimana
diisyaratkan oleh Bill Kovach dan Tom Rosenstiel, dalam buku mereka berjudul The
Elements of Journalism: What Newspeople Should Know and the Public Should
Expect, edisi pertama, terdapat sembilan prinsip jurnalisme. Prinsip yang
pertama adalah: kewajiban utama jurnalisme adalah menyampaikan kebenaran.
Akan sulit dibayangkan, khalayak mampu mengambil keputusan dengan rasional
kalau mereka tidak menerima kebenaran lewat berita yang dibacanya. Demi sikap
khalayak yang wajar dan masuk akal, wartawan harus melaksanakan prinsip di
atas.
Namun, selain
prinsip di atas, menarik untuk menyebutkan prinsip kesembilan, yakni: praktisi jurnalisme berkewajiban memeriksakan
kesadaran mereka. Setiap wartawan boleh jadi punya kesadaran yang kuat
untuk berpihak kepada khalayak. Dengan keberpihakan itu, dia mengutamakan kepentingan
khalayak. Namun, bisa saja kesadaran itu sedikit demi sedikit tergerus akibat
tekanan media tempat mereka bekerja atau keinginan mereka untuk beropini dalam
berita yang ditulisnya. Bukan mustahil kesadaran itu hilang sama sekali.
Padahal, sama
dengan profesi lain, profesi wartawan di samping harus mematuhi kaedah etis,
juga memiliki aspek etis. Aspek etis ini, bahkan, memiliki posisi vital. Sebab,
ia menjadikan pekerjaannya bermakna buat orang lain. Apa aspek etis itu?
Berpihak kepada khalayak. Bagaimana mewujudkan keberpihakan itu? Wartawan harus
mereformasi kediriannya dan mengusahakan akuntabilitas publik berita politik
yang ditulisnya.
Di era modern
seperti sekarang ini, kata Kasdin Sihotang (mengutip pendapat K. Bertens) dalam
buku Filsafat Manusia: Upaya
Membangkitkan Humanisme, nilai etis mendapat perhatian serius. (hal. 154).
Hal ini mendidik wartawan untuk tidak mengabaikan keberpihakannya kepada
khalayak. Wartawan akan selalu disorot khalayak tentang keberpihakan itu.
Penting dicatat, dalam buku berjudul
Blur: How to Know What’s True in the Age
of Information Overload, Bill Kovach dan Tom Rosenstiel menambahkan satu
lagi prinsip jurnalisme, yakni: khalayak juga punya hak dan kewajiban ketika
mereka masuk menjadi berita. Dengan tambahan prinsip ini, jurnalisme
menurut Bill Kovach dan Tom Rosenstiel punya sepuluh prinsip. Prinsip ke
sepuluh di atas agaknya merupakan pengembangan dari prinsip keenam: jurnalisme
harus menyediakan forum bagi kritik dan kompromi khalayak. Dalam konteks
ini, khalayak tentu tidak asal mengkritik saja. Mereka mengkritik dengan penuh
tanggung jawab.
Setelah memperoleh forum untuk kritik dan kompromi, khalayak akan masuk ke dalam berita. Dalam
posisi ini, mereka memiliki hak dan tanggung jawab. Hak dan tanggung jawab ini
tentu saja harus ditunaikan. Jurnalisme harus mengingatkan khalayak tentang hak
dan tanggung jawab itu. Jurnalisme, bahkan, harus membangun suasana yang
kondusif untuk penunaian hak dan tanggung jawab itu.***
Rejodani, 1 November
2014
0 komentar:
Posting Komentar