Tatakelola Jurnalisme Politik
Penulis: Ana Nadhya Abrar
Penerbit: Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Tahun
Terbit: 2015
223 halaman + xiv
Proses penerbitan buku ini
diawali oleh sebuah penelitian tentang wajah jurnalisme politik di Indonesia.
Penelitian ini dilakukan terhadap jurnalisme Kompas dan jurnalisme Media
Indonesia pada 2014. Hasil penelitian ini kemudian dianalisis dan dijadikan
dasar untuk merumuskan tatakelola jurnalisme politik.
Dalam pada itu, Kompas dan Media Indonesia sudah lama mempraktikkan jurnalismenya
masing-masing. Khalayak kedua media pers tersebut sudah terbiasa dengan praktik
jurnalisme medianya. Mereka pun tidak punya masalah dengan praktik jurnalisme
semacam itu.
Kalau kemudian buku ini
menekankan perlunya media pers dan wartawan untuk mengevaluasi jurnalisme
politik masing-masing, apakah khalayak Kompas
dan Media Indonesia akan
menganggapnya sebagai sebuah kesadaran baru tentang jurnalisme politik? Tentu
tidak mudah menjawabnya. Sebab, kesadaran baru tentang jurnalisme politik lahir
sebagai akibat dari penghayatan yang dalam terhadap kehidupan yang ditimbulkan
oleh jurnalisme politik itu. Sampai di sini, muncul pertanyaan berikut, berapa
jumlah khalayak Kompas dan Media Indonesia yang benar-benar
menghayati kehidupan yang diakibatkan praktik jurnalisme keduanya? Juga tidak
mudah menjawab pertanyaan ini.
Maka, biarlah wartawan saja
yang mendidik diri mereka untuk melakukan tatakelola jurnalisme politik yang
baik dan benar. Biarlah wartawan saja yang mengabaikan rumor dalam penyiaran
berita politik. Biarlah wartawan saja yang mengusahakan proses jurnalisme
politik yang berorientasi pada penyediaan informasi politik untuk menjadikan
khalayak punya pilihan-pilihan politik yang rasional.
Kalau kemudian timbul
pertanyaan tentang bagaimana caranya? Buku ini, terutama Bab VII, bisa
membantu. Bab ini menjelaskan dua model tatakelola jurnalisme politik yang bisa
diadaptasi dan dipraktikkan. Sedangkan bab-bab lain mendiskusikan rasionalitas
yang mendukung lahirnya pedoman tersebut.***
Rejodani, 15 April 2015
0 komentar:
Posting Komentar